Selasa, 30 November 2010

Tanaman Terrarium

 Tanaman Terrarium

Apa itu Terarium (terrarium)
Terarium atau vivarium adalah media atau wadah yang terbuat dari kaca atau plastik transparan berisi tanaman, yang diperuntukkan bagi beragam kebutuhan, seperti untuk penelitian, metode bercocok tanam maupun dekorasi. Dapat dikatakan bahwa terarium merupakan biosfer buatan yang paling alami karena fungsi biologis yang terjadi dalam terarium pun mirip dengan yang terjadi di alam. Sehingga terarium dapat juga dijadikan laboratorium biologi mini.
Terarium akan menampilkan taman miniatur dalam media kaca. Terarium dapat mensimulasikan kondisi di alam yang sebenarnya dalam media kaca tersebut. Misalnya terarim dapat mensimulasikan ekosistem gurun, ekosistem padang pasir, ekosistem hutan hujan tropis maupun lainnya.
Pertama kali terarium diperkenalkan di Inggris. Diawali dengan rumah kaca mini di Kerajaan Inggris dan kaum bangsawan kemudian terarium menjadi terkenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Terarium yang saat ini tersedia, dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
* Terarium Udara Terbuka, yaitu terarium dengan bagian atas terbuka atau tidak tertutup. Untuk membuat miniatur tanaman, media seperti ini yang paling mudah digunakan dan dirawat. Anda bahkan dapat membuat dekorasi tanaman dalam terarium jenis ini dalam waktu yang sangat singkat.

* Terarium Tertutup, yaitu terarium dengan kondisi tertutup rapat di semua bagian. Tujuannya untuk membuat biosfer yang unik di dalam terarium tersebut. Terarium ini yang paling sulit untuk dibuat dan dirawat. Lebih banyak tantangan dalam membuat terarium jenis ini. Beberapa faktor yang harus menjadi perhatian khusus untuk terarium tertutup adalah masalah jumlah air dan pencahayaan yang tepat. Terarium jenis ini biasanya memiliki bagian atas yang kecil untuk meletakkan tanaman dan material lainnya di dalam terarium. Tentu ini bisa menjadi tantangan tersendiri.

* Terarium Binatang, seperti namanya, terarium jenis ini digunakan untuk meletakkan binatang kecil untuk dipajang. Misalnya kadal, iguana, katak, kura-kura kecil atau ular. Tujuannya untuk menampilkan tiruan dari dunia fauna yang sebenarnya di alam bebas dengan memindahkannya ke media kaca yang menarik.

Jenis Tanaman Terarium
Mengingat terarium merupakan media kaca yang ukurannya terbatas dan memiliki biosfer yang unik, maka pemilihan tanaman yang diletakkan di dalam terarium juga haruslah tepat. Beberapa tanaman yang biasa digunakan dalam terarium antara lain sansiviera, kaktus, sukulen dan bromelia.

Cara Membuat Terarium
Sebagai langkah awal, Anda dapat mempersiapkan beberapa media tanam maupun material untuk dekorasi. Beberapa media yang diperlukan antara lain (dari urutan teratas):
* Pasir zeolit

* Tanah humus

* Spagnum moss

* Arang

* Bebatuan dan pasir
Kemudian siapkan peralatan yang akan digunakan untuk membuat taman miniatur dalam terarium. Peralatan yang digunakan relatif mudah didapat dan murah, antara lain:
* Untuk terarium, Anda dapat menggunakan akuarium ikan yang kecil, mangkuk kaca besar, kotak kaca, botol kaca atau toples

* Skop mini untuk bercocok tanam atau sendok

* Penjepit (pin Set) atau sumpit

* Gunting

* Corong plastik atau corong kertas buatan

* Penyemprot tanaman (sprayer)

* Ceret penyiraman

* Kain kasa

* Kuas
Setelah semua persiapan selesai, tiba saatnya membuat terarium. Cara membuat terarium adalah sebagai berikut:
* Cuci media kaca dengan air panas dan bersabun. Bilas media kaca lalu keringkan.

* Buat lapisan batu atau pasir atau media lainnya di bagian bawah dengan tebal kira-kira 2-3 cm.

* Tambahkan arang dengan ketebalan 1-2 cm.

* Dengan sendok ataupun skop mini, tambahkan lapisan media seperti tanah humus setebal 5-8 cm. Buat sedikit gundukan untuk memperindah. Jika Anda menggunakan akurium, Anda dapat meninggikan gundukan di salah satu sisi sebagai latar belakang.

* Gali lubang kecil pada lapisan tanah tersebut untuk akar tanaman

* Ambil tanaman yang cocok, lalu bersihkan bagian akarnya dari sisa-sisa tanah. Potong daun yang rusak. Letakkan tanaman pada lubang kecil yang telah digali dan tutupi akarnya dengan tanah.

* Jika Anda menggunakan akuarium atau kotak kaca yang lebih besar, Anda dapat meletakkan beberapa tanaman dalam satu terarium tersebut. Letakkan tanaman yang lebih besar di bagian belakang.

* Basahi tanah, namun jangan menyiram secara berlebihan. Cukup basahi hingga tanah menjadi lembab.

* Anda dapat mempercantik terarium tersebut dengan menambahkan batu, miniatur taman, bahkan binatang kecil.

* Letakkan terarium Anda pada lokasi yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

* Basahi tanah jika sudah mulai terlihat kering. Misalnya untuk tanaman sukulen, Anda dapat menyiram setiap 5 hari sekali. Untuk tanaman jenis lainnya yang tidak membutuhkan banyak air, Anda dapat menyiramnya seminggu sekali.
Teknik Perawatan Terarium
Terarium dapat diletakkan dalam ruangan dalam jangka waktu lama tanpa harus terkena sinar matahari, dengan mengganti cahaya matahari dengan lampu khusus. Anda dapat meletakkan terarium di dalam rumah, dalam rak pajangan Anda, di kantor maupun galeri. Ini akan menambah keunikan dekorasi ruangan dan juga menambah koleksi tanaman indoor dalam ruangan Anda.
Meskipun mudah, tanpa teknik dan media yang seksama, terarium tidak dapat bertahan lama. Tanpa teknik perawatan terarium yang tepat, tanaman akan merana karena rusaknya siklus air.
Siramlah tanaman atau media tanah dengan air ketika mulai terlihat kering. Secara rutin lakukan penyiraman setiap seminggu sekali atau kurang jika diperlukan. Potong daun yang mulai rusak agar tanaman dalam terarium tetap indah.
Lokasi tanaman juga patut diperhatikan. Jangan letakkan di daerah yang terkena sinar matahari secara langsung karena dapat membuat kondisi tanah cepat kering.
Jika Anda juga meletakkan binatang kecil di dalam terarium, bersihkan bagian dalam terarium dari kotoran hewan dan sisa makanan. Dengan demikian terarium Anda akan tetap terlihat menarik.

Sungguh unik! Miniatur hutan hujan tropis, ekosistem gurun, kebun sayur dan lain sebagainya hanya dimungkinkan dengan terarium.

Sumber

Selasa, 16 November 2010

Pengertian Tanaman Hidroponik

Hidroponik: Pengertian secara umum

Hidroponik, sebuah kata yang tidak terlalu asing di telinga kita saat ini.  Namun terkandang masih tidak begitu jelas apa pengertian hidroponik secara umum, dimana hidroponik dapat diterapkan, apa bedanya dengan organik, tanaman apa saja yang bisa “dihidroponikan”, apa keunggulannya dan unsur hara apa saja yang diperlukan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman yang ditanam secara hidroponik.  Berikut ini disajiakan informasi singkat dalam bentuk tanya jawab. 
Apa yang dimaksud dengan hidroponik?
Secaca sederhana, yang dimaksud dengan hidroponik adalah bercocok tanam tanpa tanah.
Dimana saya dapat bertanam secara hidroponik?
Dimana saja bisa, di dalam ruangan, di dalam greenhouse, juga diluar ruangan. Secara teknis semua tanaman dapar ditanam secara hidroponik, walaupun ada beberapa jenis lebih baik dari pada jenis tanaman yang lain
Apa yang dimaksud dengan aeroponik?
Aeroponik adalah cara bercocok tanam dimana oksigen ditambahakan ke dalam larutan unsur hara, sehingga memungkinkan perakaran menyerap unsur hara dengan cepat dan mudah.  Teknik ini menghasilkan tanam yang tumbuh lebih cepat dah produksi yang tinggi.
Apakah hidroponik itu sama dengan organik?
Terjadi perdebatan yang cukup popular tentang pengertian pupuk dan budidaya secara organik.  banyak orang ingin menerapkan organik ke dalam sistem hidroponik.
Diketahui bahwa komponen pupuk organik tergantung pada organisme yang ada di dalam tanah untuk merubah bahan organik menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman.  Pada sistem hidroponik, unsur hara yang diperlukan tanaman untuk tumbuh disediakan secara langsung.  Hasilnya laju pertumbuhan jauh lebih cepat dan produksi lebih tinggi dan kualitas tanaman lebih baik dari pada yang hasil budidaya secara organik.
Mengapa bertanam dengan sistem hidroponik lebih baik  dari pada bertanam di tanah?
Produk hidoponik lebih bersih dari pada yang ditanam di tanah, dan dalam waktu singkat petani dapat mengatur komposisi unsur hara untuk memaksimalkan pertumbuan dan meningkatkan produksi. 
Bagaimana rasa produk hidroponik dibandingkan dengan produk yang ditanam di tanah?
Produk hidroponik biasanya lebih baik dari pada yang ditanam di tanah dalam hal rasa dan kandungan nutrisi.  Hal ini disebabkan semua unsur hara yang diperlukan tanaman tersedia dengan cepat pada saat diperlukan.
Tolong dijelaskan lebih lengkap macam-macam unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman!
Sekitar 160 tahun yang lalu para ilmuwan menentukan bahwa ada 10 macam unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.  Tiga diantara 10 macam unsur hara tersebut didapat dari udara dan air, yaitu: C (Carbon), H (Hydrogen), O (Oksigen).  Sedangkan yang lainnya N (Nitrogen), P (Phosphor), K (Potassium), Ca (Calcium), Mg (Magnesium), S (Sulphur) dan Fe (Besi) diambil oleh tanaman dari dalam tanah sebagai media tumbuh.
Enam unsur hara tambahan ditetapkan sebagai unsur hara essential (penting) untuk pertumbuhan tanaman.  Keenam unsur hara penting tersebut adalah Mn (Mangaan), Zn (Zinc), Cu (Tembaga), B (Boron), Mo (Molybden) dan Cl (Chlorine).  (Dikompilasi dari berbagai sumber oleh: Iskandar Zulkarnain)

Cara membasmi hama pada tanaman anggrek

Seperti halnya jenis tanaman lainnya, anggrek juga dapat diserang oleh hama. Hama dapat berasal dari serangga biasa atau serangga berkulit lunak.
Terdapat beberapa jenis serangga yang sering menyerang anggrek yaitu :
  • Tungau (spider mite) :
    Serangga ini sangat kecil (0,2-0,3 mm) berwarna kemerahan jumlahnya banyak, menghisap cairan dan klorofil daun. Bekas serangan berupa lapisan putih mengkilat dibagian bawah daun dan akan berubah menjadi bercak hitam. Pada bagian atas daun akan terlihat bercak2 berwarna kuning dan pertumbuhan daun tidak baik (berkeriput) yang akhirnya bisa mematikan tanaman jika tidak segera dicegah. Serangan yang hebat terjadi pada waktu musim kemarau dimana udara kering. Karena cara makannya dengan menusuk daun maka berpotensi sebagai penyebar virus. Untuk mendeteksi hama ini adalah dengan mengusap daun menggunakan kapas/tissue, jika pada kapas terdapat warna kemerahan maka tanaman tersebut dihuni oleh tungau. Pengendalian : Daun digosok dengan kapas dan air sabun atau alkohol 70%; apabila serangan sudah parah, harus disemprot dengan insektisida (Kelthane). Dengan meningkatkan kelembaban merupakan salah satu pencegahan dari serangan hama ini.
  • Kutu perisai (scale) :
    Hama ini kecil (panjang 1-5 mm), menetap pada bagian bawah daun dan pada bagian dalam pelepah daun dan mengisap cairan daun sehingga akan mengganggu proses fotosintesis (metabolisme). Jenis anggrek cattleya adalah yang paling banyak diserang. Pada waktu mengisap cairan tanaman, juga mengeluarkan cairan manis spt madu shg ada kemungkinan kehadiran semut merupakan pertanda kehadiran hama ini. Daun yang terkena serangan akan berwarna kuning dan rontok sebelum waktunya. Pengendalian : bersihkan daun dengan kapas/tissue dan air sabun, buang pelepah daun yang sudah mati. Karena hama ini mempunyai kulit seperti lilin maka insektisida-langsung akan kurang ampuh, lebih baik menggunakan insektisida-sistemik.
  • Kutu daun (Aphid) :
    Hama ini berwarna hijau atau kuning seperti scale, menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan daun pada pucuk, tangkai bunga ataupun bagian tanaman lainnya yang menyimpan bahan makanan. Serangan berat menyebabkan daun-daun melengkung, belang-belang kekuningan (klorosis) dan akhirnya rontok. Karena mudah berpindah kutu daun ini tidak hanya menjadi hama tetapi juga dapat menjadi penyebar virus. Seperti kutu perisai, aphid juga mengeluarkan cairan manis spt madu yang dapat mengundang semut. Cairan manis ini akan ditumbuhi cendawan jelaga berwarna hitam sehingga menghambat proses fotosintesis. Pertumbuhan kutu daun ini tergantung dari suhu udara, akan berkembang lebih cepat pada musim kemarau. Pengendalian : kutu daun ini mudah untuk dimatikan dan dibuang dari tanaman menggunakan semprotan air atau sikat, atau dapat pula menggunakan insektisida untuk hama ini, hanya hati-hati jika menyemprot bagian bunga, insektisida dapat merusak bunga.
  • Kutu putih (Mealybug) :
    Serangga ini mengeluarkan sejenis zat putih yang berlilin, berkapas putih yang menutupi keseluruhan badan lembut yang berwarna merah muda, menyebabkan ia kelihatan seperti debu putih. Dapat ditemukan pertemuan antara daun dan batang (buku-buku batang) dan diatas dan dibawah daun muda. Mereka menghisap sari dari tanaman, dimana dapat membuat tanaman menjadi layu. Seperti kutu perisai, kutu putih ini juga mengeluarkan cairan manis spt madu yang dapat mengundang semut. Pengendalian : Seperti pada tungau, daun digosok dengan kapas dan air sabun atau alkohol 70%; apabila serangan sudah parah, harus disemprot dengan insektisida (Akothion). Telur serangga ini tidak mempan terhadap kebanyakan insektisida, maka semprot 2 minggu kemudian untuk membasmi telur yang baru menetas.
  • Thrips :
    Serangga ini sangat kecil (panjang 1 mm), menempel pada buku-buku batang, pada daun muda dan diatas putik bunga. Serangan hebat hama tersebut pada musim kemarau dengan memakan bagian dalam bunga atau putik bunga dengan mengorek sel pokok dan menghisap cairan makanan pada permukaan daun dimana daun yang telah diisap menjadi berwarna putih seperti perak karena udara masuk ke dalamnya dan cacat pada putik-putik bunga sehingga bunga tidak akan mekar dengan sempurna. Karena mudah berpindah dan dari cara makannya, serangga ini tidak hanya menjadi hama tetapi juga dapat menjadi penyebar virus. Pengendalian : secara periodik dan teratur pot anggrek disemprot dengan insektisida kimia (Akothion, Supracide dll).
  • Whiteflies (lalat putih) :
    Serangga kecil ini berwarna putih, dapat terbang dan menyerang daun dengan mengisap cairan daun. Pada serangan yang berat daun menjadi kering, pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Untuk mendeteksi hama ini adalah dengan meletakkan benda berwarna kuning, karena warna kuning akan sangat menarik serangga ini untuk datang. Hama ini juga secara tidak langsung dapat sebagai penyebar virus. Pengendalian : segera semprotkan insektisida yang bersifat racun kontak atau sistemik.
  • Kumbang gajah (orchid weevil) :
    Gejala : Kumbang ini berwarna hitam kotor/tidak mengkilap (panjang 3,5-7 mm) bertelur pada daun atau lubang batang tanaman. Kerusakan terjadi karena larvanya menggerek daun dan memakan jaringan di bagian dalam batang sehingga mengakibatkan aliran air dan hara dari akar terputus serta daun-daun menjadi kuning dan layu. Kerusakan pada daun menyebabkan daun berlubang-lubang. Larva juga menggerek batang umbi, pucuk dan batang untuk membentuk kepompong, sedangkan kumbang dewasa memakan epdermis/permukaan daun muda, jaringan/tangkai bunga dan pucuk/kuntum sehingga dapat mengakibatkan kematian bagian tanaman yang dirusak. Serangan pada titik tumbuh dapat mematikan tanaman. Pada pembibitan Phalaenopsis sp. dapat terserang berat hama ini. Serangan kumbang gajah dapat terjadi sepanjang tahun, tetapi paling banyak terjadi pada musim hujan, terutama pada awal musim hujan tiba. Pengendalian : menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula.
  • Semut :
    Semut merupakan hama yang tidak secara langsung merusak anggrek. Cendawan yang dibawa oleh semut merusak akar dan tunas muda. Kehadiran semut juga dapat sebagai tanda/indikasi adanya hama lainnya seperti scale, aphid atau kutu putih karena hama-hama tersebut mengeluarkan cairan manis yang disukai semut. Pengendalian : pot direndam dalam air, basmi hama (scale, aphid atau kutu putih) yang mengeluarkan cairan manis tersebut dengan insektisida dan ciptakan lingkungan bersih di sekitar lokasi tanaman.
  • Belalang :
    Gejala : pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan dan berwarna hitam. Untuk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat. Pengendalian : segera semprotkan insektisida yang bersifat racun kontak atau sistemik; bila jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh.
  • Keong, Siput, Bekecot
    Gejala : memakan lembaran daun dan keluar pada malam hari. Pengendalian : dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida.





Referensi : Direktorat Perlindungan Hortilkultura dan sumber lainnya
 
Sumber

Hama yang manyerang pada tanaman anggrek

HAMA PADA TANAMAN ANGGREK

Hama anggrek adalah hewan yang hidup berdampingan (berasosiasi) dengan tanaman anggrek yang bersifat merugikan. Biasanya hama pada tanaman anggrek adalah beberapa serangga kecil yang memakan jaringan pada bagian tubuh tanaman anggrek atau membuat sarang pada tanaman anggrek yang membuat tanaman inang menjadi merana dan rusak penampilannya.
Berikut dibawah ini adalah beberapa hama yang biasanya terdapat pada tanaman anggrek, yaitu :
1. Belalang, serangga ini memakan pucuk daun atau bagian lunak dari daun yang akan merusak penampilan tanaman. Pada kasus yang berat tanaman akan kehilangan daun dalam jumlah besar yang menggangu pertumbuhan tanaman, kehilangan daun biasanya tidak membunuh tanaman asalkan masih ada batang tanaman dan akar yang masih aktif, dengan perawatan yang baik tanaman yang kehilangan daunnya dapat segera menumbuhkan daun yang baru. Belalang memiliki kemampuan berpindah yang sangat jauh, pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan mematikan hama tersebut secara langsung atau dengan menggunakan insektisida, penggunaan insektisida sebaiknya dibatasi karena sifat racunnya yang berbahaya bagi lingkungan.
2. Semut, serangga ini biasanya membuat sarang pada bagian media dan akar tanaman yang pada akhirnya akan menggangu pertumbuhan akar. Kadang kalanya media akan menjadi berlubang-lubang karena semut tersebut membuat sarang untuk penempatan telurnya pada media tersebut. Penanggulangan hama semut dapat dilakukan dengan cara perendaman media dalam air selama setengah hari atau sampai dipastikan bahwa semut beserta telurnya telah mati.
3. keong, beberapa jenis keong yang menyerang tanaman anggrek adalah subulina octana, inozonites sp, achatina fulica, Keong semak (Bradybaena similaris), keong bugil (filicaulis bleekeri) dan keong ponok (Parmarion pupilaris). Keong ini akan bersembunyi di bawah pot, di balik daun atau di dalam media tanaman anggrek. Yang paling sering terserang adalah jenis phalaeonopsis atau jenis anggrek berdaun tebal (sukulen) dan tanaman yang terserang, daunnya akan berlubang-lubang sehingga merusak penampilan anggrek tersebut.
4. Trips (Dichromothrips smithi zimm), hama ini bentuknya kecil abu-abu, panjangnya 1 – 11/2 mm, memiliki tiga pasang kaki. Tanaman yang terserang akan menjadi seperti kertas yang kusut dan pertumbuhan daun serta bunga tersebut akan menjadi tidak baik.
5. Kutu, beberapa jenis kutu yang menyerang anggrek adalah kutu perisai (Aspidiotus Sp., Parlatoria proteus Curt), kutu perisai putih (Chionapsis gromini Gr), dan kutu daun (Cerataphis orchidiarum Westw). kutu perisai dan kutu daun menempel pada daun yang akan membuat daun menjadi kuning lalu kecoklatan sampai akhirnya kering dan mati. Kutu babi menyerang akar dan merusaknya yang membuat tanaman kekurangan nutrisi yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman tersebut. Beberapa jenis kutu menyerang daun, tunas daun dan pseudobulb (tempat cadangan makan yang sedikit menggelembung seperti pada dendrobium atau Oncidium) yang membuatnya seperti bintik-bintik kehitaman.
6. Kumbang, beberapa jenis kumbang yang menyerang anggrek adalah kumbang moncong (Orchidophilus atteranus wat, Omobaris calanthes Msh), kumbang penggerek akar (Dizxenes phalaenopsidis Fish, Xylosandrus morigerus Bldf), kumbang daun (Oulema pectoralis), dan kumbang penggerak daun (Gonophora xantho Nella Wied). Kumbang dewasa biasanya akan menggerek batang atau bagian tanaman berdaging, memakan daun, kuncup dan bunga tanaman sedangkan larvanya akan hidup dalam batang dan secara perlahan memakan tubuh tanaman dari dalam.
7. Tungau (Acarina), ukurannya kecil, berkaki delapan dan tubuhnnya merah. Menggerek ketiak dan pelepah daun, bagian yang terserang akan menjadi hitam dan pada akhirnya mati.
8. Ulat, beberapa jenis ulat yang menyerang anggrek adalah ulat sikat anggrek (Orgyia postica), Chliaria othona dan ulat kilan anggrek (Negeta chlorocrata Hamps). Ulat ini biasanya memakan hampir seluruh bagian tanaman tetapi sebagian besar adalah bagian daun.
9. Lalat anggrek (Ophyumyia Sp), biasanya lalat akan bertelur pada batang anggrek, sehingga larva yang lahir dari telur tersebut akan menggerek batang, memakan kuncup dan bunga anggrek.

Tips Merawat Anggrek

 Tips Merawat Anggrek
Sebagaimana halnya wanita pada umumnya, aku demen ma yang namanya bunga, terutama anggrek. Kenapa?! Karena (menurutku) bunga anggrek tu cantik banget, trus juga tahan lama alias ngga cepet layu. Karena rasa ketertarikanku terhadap tanaman tsb makanya aku ikutan group Anggrek Indonesia. Disamping bisa dapetin info-info seputar tanaman anggrek, pengetahuan tentang anggrek (jujur aja neh, pengetahuanku tentang anggrek nol besar! hehehe...), juga bisa dapet kenalan sesama pencinta anggrek.

Berikut ini ada tips merawat anggrek, yang aku dapat dari milis.
  1. Lokasi, suhu dan kelembaban: Anggrek akan tumbuh dengan baik di dataran tinggi (di dataran rendah juga bisa hidup, tetapi harus memenuhi ketentuan yang tepat), suhu berkisar 15 – 35 derajat Celcius (suhu optimum 21 derajat Celcius) dengan sirkulasi udara yang baik. Kelembaban udara berkisar 65 – 70 %.
  2. Cahaya matahari: Tanaman anggrek pantang kena sinar matahari langsung, tetapi masih toleran terhadap sinar matahari pagi (antara jam 7 – 9 pagi). Anggrek yang kurang dapat cahaya matahari tumbuh kurus, berdaun sempit dan panjang, sebaliknya jika kelebihan sinar matahari daun akan menguning seperti terbakar. Anggrek akan tumbuh dengan baik jika digantung di bawah kerimbunan pohon.
  3. Penyiraman: Tidak ada patokan tepat untuk menyiram anggrek. Cara praktis untuk mengetahui apakah tanaman sudah perlu disiram dengan memantau kondisi media tanamnya. Penyiraman sebaiknya dengan sprayer dan air yang digunakan bebas kaporit dan senyawa kimia lainnya. Anggrek muda lebih membutuhkan banyak air, penyiraman sebaiknya 1 hari 1 kali. Untuk anggrek yang lebih besar, 2 hari sekali cukup memadai. Terlalu banyak air akan membuat anggrek mudah diserang jamur yang menyebabkan daun dan akar membusuk. Bunga anggrek sebaiknya jangan terkena air karena akan cepat rontok.
  4. Pemupukan: Anggrek perlu dipupuk untuk membuatnya rajin berbunga. Tips untuk memilih pupuk yang tepat adalah pilih pupuk cair (pupuk daun), unsur makro NPK harus disesuaikan dengan usia tanaman (anggrek muda memerlukan unsur N lebih banyak, sedangkan anggrek siap berbunga memerlukan unsur P lebih banyak). Pemupukan dilakukan seminggu sekali dengan dosis 1/2 sdt untuk 1 liter air. Semprotkan larutan pupuk dengan sprayer pada bagian daun dan akar. Pemupukan bisa dilakukan lebih sering dengan mengurangi dosis.
  5. Media tanam: Media tanam yang baik adalah yang tidak cepat lapuk, memudahkan akar menempel, berongga (porous) untuk sirkulasi udara, dapat menyimpan zat hara, serta tidak mudah menjadi sumber penyakit. Macam media adalah pakis, moss, sabut kelapa, arang kayu, pecahan batu bata atau genteng.
  6. Pot: Untuk pot bisa dipilih pot tanah atau plastik. Pot tanah bisa menyimpan air, sedangkan pot plastik tidak. Aggrek juga bagus ditanam di blok pakis dan digantung di bawah pohon. Secara berkala sebaiknya dilakukan repotting, misalnya 6 bulan sekali untuk memberi ruang lebih pada akar anggrek.

Cara Menanam Anggrek

Cara Menanam Anggrek untuk memperoleh hasil pertumbuhan yang terbaik.


i

3 Votes
Quantcast
Pada dasarnya dihabitat aslinya, hanya ada dua tempat tumbuh tanaman anggrek. Pertama tanaman anggrek yang hidup menempel pada tanaman lain dan tidak mengganggu tanaman yang ditempeli. Jenis ini disebut anggrek Epiphyt. Yang termasuk jenis ini: Cattleya, Dendrobium, Cymbidium, Phalaenopsis, Vanda, Oncidium. Kedua tanaman anggrek yang hidup ditanah. Biasanya hidup pada tanah berhumus yang subur. Jenis ini disebut anggrek Terrestris atau anggrek tanah.
Posting kali ini akan menjelaskan bagaimana cara menanam anggrek epiphyt, yang telah dilakukan oleh wawaorchid selama ini. Ada dua cara, yaitu ditanam pada pot dan ditempel pada pohon atau papan pakis.
Sebenarnya menanam anggrek itu sangat mudah dan sederhana, namun diperlukan kesabaran, ketelatenan dan fokus. Point terpenting pada penanaman anggrek adalah perakarannya tidak rusak, tanaman tidak goyang dan draenase lancar. Penanaman yang benar ditunjang dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik serta penempatan pada daerah yang benar dipastikan akan memberikan pertumbuhan tanaman yang bagus dan bunga yang indah.
Banyak kasus yang memaksakan penanaman anggrek pada daerah yang kurang sesuai sehingga pertumbuhan dan bunga yang dihasilkan juga tidak maksimal. Sebagai penanam maupun penikmat bunga anggrek, seharusnya bisa menyesuaikan dengan habitat tanaman anggrek jenis apa yang akan ditanam. Harus tahu apa yang dibutuhkan tanaman anggrek tersebut. Menyesuaikan bagaimana lingkungannya, kebutuhan airnya, semaksimal mungkin mendekati habitat aslinya.
Penanaman dengan pot.
Untuk jenis anggrek yang berbatang monopodial (Vanda, phalaenopsis) cara menanam batang diletakkan ditengah-tengah pot. Karena anggrek ini akan tumbuh terus lurus keatas. Sedangkan anggrek berbatang sympodial (cattleya, dendrobium, cymbidium, oncidium) cara menanamnya bagian batang yang tua diletakkan menempel pada pinggir pot. Dan bagian tunas diletakkan pada bagian tengah pot. Sehingga tanaman akan tumbuh makin ketengah.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menanam dipot adalah :
1. Pot (Pot plastik atau tanah)
Pot yang akan dipakai sebaiknya pot baru. Bisa digunakan pot bekas namun harus dengan perlakuan terlebih dahulu. Pot bekas biasanya ditumbuhi lumut, jamur bahkan mungkin bakteri. Dan mungkin pot telah asam. Untuk itu harus dibersihkan sampai betul-betul bersih. Pemilihan pot adalah penting. Pot yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan besarnya tanaman dan jenis anggrek yang akan ditanam. Misalnya untuk vanda potnya beda dengan phalaenopsis. Vanda butuh pot yang dalam dan berongga banyak, sedangkan phalaenopsis memerlukan pot yang tidak terlalu dalam dengan lobang draenase yang cukup. Untuk yang menggunakan pot plastik sebaiknya lubang dibagian bawah pot diperbesar, dan tambah lobang dibagian samping atau sisi pot agar draenase lebih lancar.
2. Tiang penahan batang tanaman.
Lebih baik dibuat dari kawat dengan diameter 2~4 mm. Disamping kokoh juga tahan lama. Fungsi dari tiang ini adalah untuk menyangga tanaman agar tidak goyang saat penyiraman atau perlakuan lainnya. Sehingga pertumbuhan akar tidak terganggu. Tiang penyangga dapat dilepas bila tanaman sudah menempel kuat pada pot.
3. Media tanam.
Untuk menanam anggrek dipot diperlukan media tanam. Ada beberapa jenis media tanam untuk anggrek. Seperti, potongan pakis, arang kayu, potongan sabut kelapa, pecahan batu bata atau genteng. Media ini diperlukan untuk mengikat air dan tempat menempel akar tanaman.
Adapun cara penanamannya yang pertama pasang tiang penahan sampai menyentuh dasar pot. Isi pot dengan pecahan batu bata atau genteng secukupnya, bisa sampai 1/3 tinggi pot. Ini difungsikan untuk pemberat pada pot plastik dan penahan air. Kemudian masukkan media arang kayu atau potongan pakis 1/3 tinggi pot. Setelah itu tanaman anggrek diletakkan diatas media dan akar diatur supaya menyebar rata. Jangan lupa batang tanaman diikat pada tiang penyangga. Yang terakhir diatas akar ditambah media lagi secukupnya. Perlu diingat, jangan sampai batang tanaman pseudo-bulb tertimbun oleh media (cattleya, dendrobium). Hal ini untuk menghindari luka yang bisa menyebabkan busuk dan tanaman mati. Yang ditimbun oleh media adalah akar-akarnya saja.
Penanaman dengan ditempel
Penanaman dengan cara ini lebih simple dan tidak membutuhkan media. Pilihlah tanaman anggrek yang tidak terlalu panjang batangnya, untuk menghindari patah. Tempelkan tanaman anggrek pada pohon atau papan pakis. Pohon atau papan pakis inilah sebagai media tanamnya yang berfungsi untuk menempel akar-akar tanaman anggrek. Agar menempel kuat dan tidak goyang ikat batang anggrek tersebut pada pohon atau papan pakis dengan tali plastik atau tali ijuk atau yang lainnya yang tidak berkarat. Setelah perakarannya menempel kuat, tali bisa dilepas. Lebih praktis tali pengikat bisa diganti kawat dengan panjang 5 – 6 cm, dibentuk huruf U. Kawat ini untuk menjepit batang anggrek yang ditempelkan pada papan pakis atau pohon.
Biasanya kita tidak menyadari hal-hal sederhana, namun penting dalam penanaman anggrek. Baru menyadari ketika tanaman kurang bagus pertumbuhannya bahkan sampai mati. Mungkin posting diatas dapat membantu anda para pecinta anggrek. Setidaknya menambah pengalaman dan sebagai pembanding apa bila anda mempunyai cara penanaman lainnya.

Budidaya Anggrek

Bunga Anggrek | Klasifikasi dan Budidaya Anggrek

By Ibujempol
Photo Anggrek Cattleya
Photo Anggrek Cattleya
- / orchid / bunga orkid bahasanku ini  meliputi jenis jenis klasifikasi anggrek, budidaya anggrek (menanam dan merawat anggrek), disertai dengan beberapa gambar / photo baik itu , / Phalaenopsis, , Oncidium, Cymbidium, Cattleya,  dll

Klasifikasi Anggrek, Jenis-Jenis

Kita bisa mengklasifikasikan anggrek berdasar beberapa kriteria berbeda sbb :
1. Berdasar tempat tumbuh terbagi menjadi :
* Anggrek Epifit, hidup menumpang pada batang / cabang tanaman lain.  contoh : Phalaenopsis sp (), Dendrobium sp dan Cattleya sp
* Anggrek Terestial atau anggrek tanah – tumbuh di tanah, contoh : Renanthera,Aerides,Rynchostylis, Vanda sp dan Arachnis Sp (Anggrek Kalajengking / Ketonggeng atau anggrek laba laba)
* Anggrek Litofit – tumbuh di batu2an, contoh : Cytopdium, Paphiopedilum
* Anggrek Saprofit – tumbuh di humus atau kompos, contoh : Calanthe, Goodyera sp.
Photo Anggrek Renanthera-monochica
Photo Anggrek Renanthera-monochica
2. Bila dilihat dari tempat keluarnya bunga :
* Anggrek krante - tangkai bunga muncul dari ujung batang, contoh : Arundia, Epidendrum
* Anggrek pleurante  – tangkai bunga muncul dari samping batang, contoh : Arachnis, Vanda, Dendrobium

3. Berdasar pertumbuhan batang, anggrek dibagi :
* Monopodial – batang tumbuh terus ke atas dan tidak terbatas, contoh ; Arachnis,Renanthera, Vanda, Rynchostylis, Aerides
* Simpodial – pertubuhan ujung batang terbatas pada ukuran tertentu, contoh : Cattleya, Oncidium, Cymbidium, Dendrobium
Photo Anggrek Kalajengking - arachnis-sp
Photo Anggrek Kalajengking - arachnis-sp
4. Berdasar ketinggian tempat dpl untuk tumbuh secara optimal.
* Anggrek yg tumbuh optimal di dataran rendah (0 – 500 m dpl), contoh :D endrobium, Vanda, Arachnis
* Anggrek yg menyukai ketinggian 500 – 700m dpl , contoh : Phalaenopsis, Oncidium, Dendrobium
* Anggrek yg hidup optimal di ketinggian > 700m Dpl, contoh : Paphiopedilum, Cymbidium, Cattleya, Phaleonopsis.
Anggrek Hitam - Black Orchid
Anggrek Hitam - Black Orchid
terbagi lagi berdasar jenis daunnya menjadi 3 jenis, yaitu berdaun pensil, daun 1/2 ĂȘnsil dan berdaun Sabuk.
bisa dibedakan lagi berdasar bentuk bunga dan tipe pertumbuhan.
Anggrek Phalaenopsis () dibedakan berdasar bentuk bunga, ada tipe stauroglotis (bunga tipe bintang) dan tipe amabilis (bunga bulat)
Anggrek Paphiopedilum terbagi 2 berdasar warna daun : berdaun hijau (contoh  Paphiopedilum glacophyllum, Paphiopedilum fairianum dan berdaun burik / loreng (contoh : Paphiopedilum barbadum dan Paphiopedilum tonsum)
Budidaya Anggrek – Tips Menanam dan Merawat
1.  Bila Anda seorang pemula, sebaiknya pilih anggrek dewasa yg sudah atau siap berbunga, agar mengurangi resiko gagal
2.  Pilih jenis anggrek yg hidupnya optimal sesuai daerah tempat tinggal anda (lihat klasifikasi no.4).  Ini agar pertumbuhannya optimal, walaupun anda bisa juga mencoba anggrek jenis yg lain.
3.  Perhatikan intensitas cahaya yang disukai oleh masing2 jenis anggrek sbb :
* Phalaenopsis : 10 – 30 %
* Cattleya : 20 – 30 %
* Oncidium : 55 – 65 %
* Dendrobium : 55 – 65 %
* Arachnis : 100 %
* Vanda teret : 100 %
4.  Perhatikan suhu malam dan suhu siang yang disukai masing2 anggrek sbb :
* Cattleya 13-16°C (suhu malam) dan 20-24°C (suhu siang)
* Dendrobium 15-16°C dan 26-27°C (suhu siang)
* Oncidium 15-18°C (suhu malam) dan  27°C (suhu siang)
* Paphiopedilum 16-19°C (suhu malam) dan 27°C (suhu siang)
* Phalaenopsis 19°C (suhu malam) dan  27°C (suhu siang)
* Vanda 21°C (suhu malam) dan 28°C (suhu siang)
Photo Anggrek Bulan - Phalaenopsis
Photo - Phalaenopsis
5.  Media tanam.  Gunakan salah satu atau gabungan media tanam ini :  kulit pohon pinus, pakis, moss, sabut kelapa, arang kayu, pecahan batu bata atau genteng, potongan steroform, kompos / humus.   Sesuaikan dengan jenis anggrek.
6.  Penyiraman.  Frekwensi penyiraman tergantung umur tanaman.  Anggrek muda disiram 2x perhari  yaitu yaitu pagi hari ( 06.00 – 08.00 ) dan
sore hari ( 16.00 – 18.00 ).  Anggrek dewasa cukup sekali sehari, sebaiknya pada pagi hari.  Lihat / amati medianya kalo masih basah / lembab gak perlu disiram, krn kalo kebanyakan air akan menyebabkan busuk akar.  Penyiraman terbaik dgn cara spray, ditujukan ke media, batang dan daun.  Hindari menyiram bunga karena akan menyebabkan cepat rontok.  Gunakan air pam, kalo air hujan harus diendapkan dulu semalam.  Saya juga biasanya menyiram dengan air bekas cucian beras dan bekas cucian ikan maupun daging
Perhatian : kalo daun terlihat layu atau kuning, kemungkinan karena terlalu banyak disiram.
7.  Pemupukan.  Diberikan sesuai umur tanaman, hindari pupuk kena langsung ke akar krn bisa mematikan akar muda.  Sebaiknya dilakukan pagi hari (( 06.00 – 07.00 ) atau sore hari ( 16.00 – 18.00 ).  Bila menggunakan pupuk berbentuk cair, semprotkan ke daun, batang lalu ke akar.
Jenis pupuk untuk anggrek muda, pilih yang banyak mengandung unsur N untuk merangsang pertumbuhan vegetatif.  Contohnya :  Dekastar 22- 8 -4 , Vitabloom  30-10-10 atau Gandasil D 20-15-15
Jenis pupuk untuk anggrek dewasa, untuk merangsang pembungaan, contohnya : Hyponex (biru) : 10 -40 – 15, Gandasil B 6 – 20 – 30 atau Growmore (orange) 6 – 30 – 30
8.  Perbanyakan / pengembangbiakan anggrek bisa dengan cara konvensional / klasik, boleh juga dengan cara in vitro / kultur jaringan.  Cara In-Vitro / kultur jaringan perlu biaya dan pengetahuan khusus.  Cara konvensional  dapat dipilih bbrp cara sesuai jenis anggrek sbb :
Anggrek Oncidium Hybrid
Anggrek Oncidium Hybrid
* Stek tangkai bunga ( Arachnis sp)
* stek anakan batang ( Dendrobium sp
* stek umbi (Bulbophyllum)
* stek mata tunas (Phalaenopsis)
* stek batang monopodial (Ascocenda sp)
* stek batang sympodial (cattleya sp)
* stek tunas akar (Doritis sp)
Tertarik dengan budidaya tanaman hias ?  Selain Tanaman hias anggrek Ibujempol juga sudah membahas tanaman hias lainnya seperti bunga mawar , bunga Irisbunga krisan, dll

Sumber
Related Posts with Thumbnails